PEACENOTWAR MAKEFRIENDNOTENEMY FEAR ALLAH NOT MAN.ISLAM MEANS PEACE.ISLAM FOR ALL. MUSLIMS ARE NOT TERRORIST AND TERRORIST ARE NOT MUSLIM.PLEASE BE INFORMED THAT ALL PICTURES AND TEXT IN THIS BLOG ARE TAKEN FROM THE WEB UNDER FAIR USE TREATY AND FOR MY PERSONAL COLLECTION.IF THEIR OWNERS DO NOT LIKE THEIR PICTURES OR ARTICLES APPEAR IN THIS BLOG,PLEASE CONTACT ME TO DELETE..THANKS.
Monday, December 26, 2011
[151]
Kami akan isikan hati orang-orang kafir itu dengan perasaan gerun, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan benda-benda (yang mereka sembah) yang Allah tidak menurunkan sebarang keterangan yang membenarkannya. Dan (dengan yang demikian) tempat kembali mereka ialah neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang zalim.
[152]
Dan demi sesungguhnya, Allah telah menepati janjiNya (memberikan pertolongan) kepada kamu ketika kamu (berjaya) membunuh mereka (beramai-ramai) dengan izinNya, sehingga ke masa kamu lemah (hilang semangat untuk meneruskan perjuangan) dan kamu berbalah dalam urusan (perang) itu, serta kamu pula menderhaka (melanggar perintah Rasulullah) sesudah Allah perlihatkan kepada kamu akan apa yang kamu sukai (kemenangan dan harta rampasan perang). Di antara kamu ada yang menghendaki keuntungan dunia semata-mata, dan di antara kamu ada yang menghendaki akhirat, kemudian Allah memalingkan kamu daripada menewaskan mereka untuk menguji (iman dan kesabaran) kamu; dan sesungguhnya Allah telah memaafkan kamu, (semata-mata dengan limpah kurniaNya). Dan (ingatlah), Allah sentiasa melimpahkan kurniaNya kepada orang-orang yang beriman.
[153]
(Ingatlah) ketika kamu berundur lari dan tidak menoleh kepada sesiapa pun, sedang Rasulullah (yang masih berjuang dengan gagahnya) memanggil kamu dari kumpulan yang tinggal di belakang kamu (untuk berjuang terus tetapi kamu tidak mematuhinya). Oleh sebab itu Allah membalas kamu (dengan peristiwa) yang mendukacitakan (kekalahan), dengan sebab perbuatan (kamu menderhaka) yang mendukacitakan (Rasulullah) itu, supaya kamu tidak bersedih hati akan apa yang telah luput dari kamu, dan tidak (pula bersedih) akan apa yang menimpa kamu. Dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.
[154]
Kemudian sesudah (kamu mengalami kejadian) yang mendukacitakan itu, Allah menurunkan kepada kamu perasaan aman tenteram, iaitu rasa mengantuk yang meliputi segolongan dari kamu (yang teguh imannya lagi ikhlas), sedang segolongan yang lain yang hanya mementingkan diri sendiri, menyangka terhadap Allah dengan sangkaan yang tidak benar, seperti sangkaan orang-orang jahiliyah. Mereka berkata: “Adakah bagi kita sesuatu bahagian dari pertolongan kemenangan yang dijanjikan itu?” Katakanlah (wahai Muhammad): “Sesungguhnya perkara (yang telah dijanjikan) itu semuanya tertentu bagi Allah, (Dia lah sahaja yang berkuasa melakukannya menurut peraturan yang ditetapkanNya)”. Mereka sembunyikan dalam hati mereka apa yang mereka tidak nyatakan kepadamu. Mereka berkata (sesama sendiri): “Kalaulah ada sedikit bahagian kita dari pertolongan yang dijanjikan itu, tentulah (orang-orang) kita tidak terbunuh di tempat ini?” katakanlah (wahai Muhammad): “Kalau kamu berada di rumah kamu sekalipun nescaya keluarlah juga orang-orang yang telah ditakdirkan (oleh Allah) akan terbunuh itu ke tempat mati masing-masing”. Dan (apa yang berlaku di medan perang Uhud itu) dijadikan oleh Allah untuk menguji apa yang ada dalam dada kamu, dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kamu. Dan (ingatlah), Allah sentiasa mengetahui akan segala (isi hati) yang ada di dalam dada.
[155]
Bahawasanya orang-orang yang telah berpaling (melarikan diri) di antara kamu pada hari bertemu dua angkatan tentera (Islam dan kafir dalam perang Uhud) itu, sesungguhnya mereka telah digelincirkan oleh Syaitan dengan sebab sebahagian dari perbuatan-perbuatan (yang salah) yang mereka telah lakukan (pada masa yang lalu); dan demi sesungguhnya Allah telah memaafkan mereka, kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyabar.
[156]
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang telah kufur dan berkata kepada saudara-saudaranya apabila mereka pergi mengembara di muka bumi untuk berniaga, atau keluar berperang (lalu mati atau terbunuh): “Kalau mereka tinggal bersama-sama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh”. (Apa yang mereka katakan itu tidak ada faedahnya) bahkan akibatnya Allah menjadikan (kesan perkataan dan kepercayaan mereka) yang demikian itu: penyesalan dalam hati mereka. Dan (ingatlah), Allah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Allah sentiasa melihat akan segala yang kamu lakukan.
[157]
Demi sesungguhnya! Jika kamu terbunuh pada jalan Allah (dalam perang Sabil), atau kamu mati (mati biasa – semasa mengerjakan kebajikan umum), sesungguhnya keampunan dari Allah dan rahmatNya adalah lebih baik (bagi kamu) dari apa yang mereka (orang-orang kafir dan munafik) itu himpunkan (meliputi segala jenis kesenangan hidup).
[158]
Demi sesungguhnya! jika kamu mati atau terbunuh, sudah tentu kepada Allah jualah kamu akan dihimpunkan (untuk menerima balasan).
[159]
Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) dari Allah (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu. Oleh itu maafkanlah mereka (mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu), dan pohonkanlah ampun bagi mereka, dan juga bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan (peperangan dan hal-hal keduniaan) itu. kemudian apabila engkau telah berazam (sesudah bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka bertawakalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengasihi orang-orang yang bertawakal kepadaNya.
[160]
Jika Allah menolong kamu mencapai kemenangan maka tidak ada sesiapa pun yang akan dapat mengalahkan kamu; dan jika Ia mengalahkan kamu, maka siapakah yang akan dapat menolong kamu sesudah Allah (menetapkan yang demikian)? Dan (ingatlah), kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman itu berserah diri.
[161]
Dan tiadalah patut bagi seseorang Nabi itu (disangkakan) berkhianat (menggelapkan harta rampasan perang), dan sesiapa yang berkhianat (menggelapkan sesuatu), ia akan bawa bersama pada hari kiamat kelak apa yang dikhianatinya itu; kemudian tiap-tiap seorang akan disempurnakan (balasan bagi) apa yang telah diusahakannya, sedang mereka tidak akan dikurangkan sedikitpun (balasannya).
[162]
Adakah orang yang menurut keredaan Allah itu sama seperti orang yang kesudahannya mendapat kemurkaan dari Allah? Sedang tempat kembalinya ialah neraka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
[163]
Mereka itu (yang menurut keredaan Allah, dan yang mendapat kemurkaanNya), mempunyai tingkatan-tingkatan (pahala atau dosa yang berlainan) di sisi Allah; dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan.
AL-IMRAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment