Sunday, December 25, 2011

Festival Film Gay di Indonesia & Azab Allah Untuk Kaum Homoseksual by Kembang Anggrek on Thursday, September 30, 2010 at 8:07am Bismillahirrohmanirrohiim Allahumma sholi ala Muhammad, wa alaihi wabarrik wassalim Astaghfirullah al adziim... Sebuah sumber berita yang bisa dipercaya, menyebutkan bahwa di Indonesia sedang berlangsung Festival Film Homoseksual.Pemutaran film-film tentang gay itu akan dilakukan tanpa dikenakan biaya, di klub-klub swasta dan pusat-pusat kebudayaan asing di enam kota termasuk Jakarta dan Yogyakarta. Internasional mendukung untuk menyediakan payung perlindungan dan legitimasi bahwa unsur-unsur radikal di Indonesia tak akan mengganggu.( baca di :http://realitycentre.blogspot.com/2010/09/busyet-diam-diam-festival-film-gay.html) Kami jadi teringat azab Allah yang di"hadiahkan" kepada kaum Nabi Luth di kota Sodom Gomorah. Ayat 82 Surat Hud secara jelas menyebutkan jenis bencana yang menimpa kaum Luth. فَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Lut itu yang atas ke bawah ( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang ) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi,”. Dan sejarah azab itu berulang lagi di Kota Pompeii di tahun 1957. Pompeii Kota Yang Indah Sebelum Azab Allah dihadiahkan Penghilangan Pompeii dari muka bumi dengan bencana seperti ini bukanlah tanpa alasan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut adalah merupakan sarang pemborosan/foya-foya dan perbuatan menyimpang. Kota ini dikenal dengan adanya pelacuran yang sampai pada tingkat tertentu tidak diketahui lagi mana rumah pelacuran dan mana yang bukan. Tiruan alat kelamin dalam ukuran aslinya digantung di depan pintu rumah pelacuran. Menurut tradisi yang berakar dari kepercayaan Mithraic, organ seksual dan persetubuhan tidaklah seharusnya disembunyikan namun dipertontonkan secara terang-terangan. Namun lava daari Vesuvius menyapu bersih seluruh kota dari muka bumi dalam waktu sekejap. Meskipun demikian sisi yang paling menarik dari peristiwa ini adalah bahwa tidak ada seorangpun yang selamat dari bencana letusan Vesuvius yang mengerikan ini. Sepertinya mereka sama sekali tidak menyadari bencana tersebut, seolah-olah mereka sedang terlena dalam pengaruh guna-guna. Sebuah keluarga yang sedang menyantap makanan mereka saat itu juga menjadi batu (membatu). Beberapa pasangan ditemukan membatu dimana mereka sedang melakukan hubungan badan. Hal yang paling menarik adalah bahwa terdapat pasangan yang berjenis kelamin sama dan pasangan muda-mudi yang masih kecil. Wajah dari kebanyakan jasad manusia membatu yang digali dari Pompeii masih utuh sama sekali, ekspresi wajah-wajah tersebut pada umumnya nampak kebingungan/terkagum-kagum. Kematian warga kota Pompeii yang terjadi secara tiba-tiba memiliki kemiripan sebagaimana diceritakan dalam ayat terebut diatas. Meskpun demikian tidak banyak hal yang telah berubah sejak Pompeii dihancurkan. Daerah Naples dimana pesta pora berlaku, tidak serusak sebagaimana halnya daerah Pompeii yang tidak bermoral. Kepulauan Capri adalah asal muasal kaum homoseksual dan kaum nudist bertempat tinggal. Kepulauan Capri dilambangkan sebagai "surga kaum homo" dalam iklan pariwisata. Tidak hanya di kepulauan Capri dan di Italia saja, namun hampir diseluruh dunia dimana kebobrokan moral yang sama sedang terjadi dan orang-orang tetap bersikeras untuk tidak mengambil pelajaran dari kaum-kaum terdahulu. semoga bisa menjadi pelajaranyang amat berharga untuk kita bersama, amin amin

No comments:

Post a Comment