Monday, December 12, 2011

Gaddafi, Menurut Mereka yang Kontra (bah. 2) Kudeta ‘tanpa kekerasan’ yang dilancarkan oleh Gaddafi dan para perwira tersebut berlangsung sangat mulus. Pemerintahan monarchi Libya pro-Barat digantikan oleh pemerintahan baru Qaddafi yang ‘anti-Barat’. Tujuh bulan setelah kudeta tersebut, hanya dengan mengerahkan 150 tentara bersenjatan pistol, pemerintahan Gaddafi berhasil ‘menutup’ dan ‘mengusir’ dua kekuatan militer Barat. Pertama, pangkalan militer Adam milik Britain di kota Tobruk. Pengkalan militer ini mengangkut personal, persenjataan, amunisi, dan perbekalan militer British dari kota Tobruk ke Libya Timur, Libya Barat, negara-negara Afrika lainnya dan Teluk Arab. Beberapa markas militer British yang tersebar di beberapa wilayah Libya juga ikut ‘ditutup’. Kedua, pangkalan militer AS di kota Huwailis. Pangkalan ini merupakan salah satu pusat komando AS yang vital untuk menguatkan cengkeraman dominasi AS di benua Afrika. Keberhasilan Gaddafi mengusir ‘musuh’ iaitu militer Britain dan AS dari Libya dengan modal 150 pucuk pistol, tanpa seorang pun jatuh sebagai korban boleh dikata merupakan peristiwa paling menggemparkan dunia. Sangat ganjil dan mencurigakan. Pangkalan militer AS dan Britaian memiliki kekuatan militer yang sangat besar dan kuat. Fungsinya sangat jelas, mengamankan kepentingan AS-Britaian di kawasan Timur Tengah dan Afrika, dan menegaskan hegemoninya atas kedua kawasan tersebut. Mungkinkah kedua pangkalan militer tersebut beserta markas-markas militer lainnya di seantero negeri Libya rela diusir? Mungkinkah pangkalan-pangkalan militer tersebut sudah bosan menjalankan misinya? Ataukah ada sandiwara dan konspirasi tersembunyi yang membawa misi zionis dan salibis internasional di sebalik kudeta tak berdarah dan pengusiran militer asing dari Libya ini? Seorang yang berakal sihat tentu telah mengetahui jawabannya. Gaddafi hendak dimunculkan oleh kekuatan zionis dan salibis internasional sebagai PAHLAWAN REVOLUSI yang akan membawa dunia Islam kepada kejayaan, kemerdekaan, kebebasan, kemakmuran, dan perlawanan terhadap Barat. Itulah langkah awal pembangunan citra Gaddafi. Selanjutnya ia akan memainkan peranan yang pernah dimainkan oleh diktator Yahudi Turki si Musthafa Kamal Pasya Ataturk atas senario dan arahan sutradara kekuatan zionis dan salibis internasional. Dahulu Musthafa Kamal dimunculkan sebagai perwira brilian yang berhasil mengusir militer Barat dari Turki, tanpa pengorbanan sebutir peluru pun. Ia adalah pahlawan revolusi, pengusir penjajah Barat, dan pembangun Turki modern. Lalu perjalanan waktu membuktikan peranannya sebagai boneka zionis-salibis untuk memerangi syariat Islam dan menanamkan sekulerisme di dunia Islam. Sungguh sebuah konspirasi yang sangat lihai dan keji untuk memerangi Islam dan kaum muslimin. Kenapa para ulama memvonis Qaddafi sebagai kafir murtad? Sejak 1969, Qaddafi adalah penguasa Libya. Semua ucapan, tindakan, dan kebijakannya selama memerintah diliput oleh TV, radio, dan akhbar secara luas, baik dalam skala lokal, regional, mahupun internasional. Ia dengan bangga, berani, tanpa canggung, dan tanpa malu memamerkan ucapan, tindakan, dan kebijakannya selaku pemimpin revolusi dan ‘musuh’ Barat. Gaddafi dan Buku Hijaunya Alhamdulillah, dengan semua dokumentasi tersebut, para ulama Islam dan lembaga-lembaga Islam internasional memiliki data yang sangat komplit tentang kekafiran dan kemurtadan Gaddafi. Berkali-kali para ulama Islam dan lembaga Islam internasional menempuh cara dialog, nasehat, teguran, dan ajakan kepada Gaddafi untuk bertaubat dan menarik kembali semua kekufurannya tersebut. Namun Gaddafi tetap angkuh mempertahankannya, tanpa sekalipun mahu bertaubat dan memperbaiki dirinya. Walhasil, vonis kafir-murtad untuk Qaddafi tetap disandangnya sampai detik nyawanya berpisah dengan jasadnya. Seperti halnya para taghut diktator lainnya di negeri-negeri berpenduduk majoriti muslim, pada awal revolusinya Gaddafi memamerkan dirinya sebagai pahlawan revolusi, pejuang Islam, pembela kaum muslimin, pengusir penjajah salibis Barat, dan pendukung berat perjuangan untuk membebaskan Palestin dari kangkangan zionis Yahudi. Setelah ia berhasil menarik simpati kaum muslimin dan kekuasaannya telah kokoh, maka ia mulai menunjukkan jati dirinya sebagai agen zionis-salibis dan gembong kekafiran yang sangat keras memusuhi Islam. bersambung... sumber Posted by MR. SATU UMAT at 12:33 PM Labels: Sejarah LIBYA

No comments:

Post a Comment